Bantuandemi bantuan terus dikirim untuk mereka warga Palestina yang hidup dalam kesusahan dan keterbatasan. Terlebih pada bulan suci Ramadhan. "Alhamdulillah berkat rahmat Allah, serta kebaikan dan kepedulian masyarakat Indonesia, pada bulan suci Ramadhan ini, saya ditemani para mahasiswa Indonesia di Jordania kembali datang ke sini
BAZNAS Kota Bandung menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina sebesar Rp. Empat Ratus Enam Belas Juta Empat Ratus Dua Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Satu Rupiah, melalui Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS pusat. Secara simbolis bantuan kemanusiaan tersebutþf diserahkan oleh Ketua BAZNAS Kota Bandung, Dr Ahmad Roziqin, dan diterima Pimpinan BAZNAS RI, Rizaludin Kurniawan, di Kantor Pusat BAZNAS, Matraman, Jakarta Timur, Jumat 18/6/2021. “Alhamdulillah terima kasih kami ucapkan kepada BAZNAS Kota Bandung yang telah memberikan bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Insya Allah dana kemanusiaan untuk Palestina masih terus bertambah karena kami masih melakukan penggalangan dana di provinsi/kota masing-masing,” kata Pimpinan BAZNAS RI, Rizaludin Kurniawan, Rizal berharap, apa yang diserahkan ini akan mempunyai manfaat besar bagi saudara-saudara di Palestina. “Insya Allah kita akan terus memberikan bantuan untuk saudara-saudara di Palestina, baik dukungan moral, dukungan spiritual maupun dukungan yang bersifat materi,” ujar Rizal. Rizal mengatakan, “Mudah-mudahan perjuangan yang dilakukan saudara kita di Palestina dikabulkan dan dimudahkan oleh Allah SWT. Insya Allah kami akan menyalurkan amanah ini dengan sebaik mungkin.” Sementara itu, Ketua BAZNAS Kota Bandung, Dr Ahmad Roziqin mengucap syukur karena dapat menyerahkan bantuan untuk saudara-saudara di Palestina. “Kami atas nama BAZNAS Kota Bandung menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh umat Muslim khususnya para Aparatur pemerintah daerah di kota Bandung yang telah berdonasi untuk bantuan kemanusiaan Palestina.” Roziqin berharap, dana yang terkumpul ini dapat membantu perjuangan saudara-saudara di Palestina. Hal ini juga membuktikan bahwa masyarakat Kota Bandung peduli terhadap kemanusiaan. Turut hadir dan menyaksikan Kepala Divisi Ritel BAZNAS RI, Fitriansyah Agus Setiawan dan juga sejumlah pengurus BAZNAS Kota Bandung. Bagi masyarakat di seluruh Indonesia yang ingin melakukan donasi kemanusiaan untuk Palestina, bantuan tersebut dapat disalurkan melalui program Dompet Solidaritas Dunia Islam BAZNAS dengan klik link berikut Alhamdulillah kita telah berjaya menyalurkan bantuan pakej makanan (berat 25 kg setiap bungkusan) untuk keluarga kurang mampu di Gaza, Palestin. Berkat kepercayaan mulia yang diberikan, kami telah mengedarkan bungkusan makanan kepada 89 keluarga atau sekitar 445 penerima bantuan di Gaza Utara hingga Selatan Gaza.
JAKARTA — Sumbangan warga Indonesia untuk membantu warga Palestina setelah digempur selama 11 hari oleh militer Israel terus mengalir. Sejauh ini bantuan tersebut tinggal menunggu dikirimkan ke Palestina. Salah satu pengumpulan dana terkini diumumkan Ustaz Adi Hidayat UAH melalui Ma'had Islam Rafiatul Akhyar MIRA, Senin 24/5. Selama enam hari, MIRA menghimpun donasi senilai Rp 30 miliar. "Dari dana yang terkumpul ini, kami bagikan kepada tiga bagian, tiga klasifikasi utama. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan mendesak saat ini di Gaza. Kami dapatkan langsung permohonan bantuan dari Gaza untuk memenuhi kebutuhan mendesak pasca agresi," ujarnya dalam konferensi pers penyerahan donasi di kantor Majelis Ulama Indonesia MUI, Senin 24/5. Ustaz Adi menjelaskan, dana yang telah disalurkan ke Gaza untuk memenuhi kebutuhan mendesak sebesar 715 ribu dolar AS. Kemudian, dana akan diberikan secara simbolis melalui MUI untuk selanjutnya diteruskan kepada Duta Besar Palestina untuk RI, Zuhair Al-Shun, sejumlah 1 juta dolar AS. Sisanya untuk program jangka panjang. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Bank Syariah Indonesia BSI. "Di antaranya kami akan bekerja sama dengan kampus-kampus di Indonesia untuk bisa menampung warga Palestina," ujarnya. Selama digempur militer Israel sejak Senin 10/5 hingga gencatan senjata pada Jumat 21/5, kerusakan infrastruktur di Gaza dilaporkan menimbulkan kerugian material sekitar 250 juta dolar AS. Serangan itu mengakibatkan belasan ribu rumah rusak serta terputusnya aliran listrik dan air bersih. Sepanjang serangan, berbagai lembaga di Indonesia telah juga mengumpukan donasi. Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah Lazizmu, misalnya, hingga akhir pekan lalu telah mengumpulkan dana senilai Rp 10 miliar. Jumlah ini menggenapi dana bantuan yang telah digelontorkan Lazizmu di Tanah Air selama ini. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan kemarin, bangsa Indonesia harus bersatu untuk membela Palestina. "Jangan sampai bangsa ini terpecah gara-gara mereaksi persoalan Palestina karena posisinya sudah jelas, apalagi ada di tujuan nasional," kata Haedar dalam diskusi publik, Senin 24/5. Pengumpulan dana dan penyaluran bantuan juga telah dilakukan Badan Amil Zakat Nasional Baznas, Laziznu-NU Care, Dewan Masjid Indonesia DMI, serta penggalangan dana sporadis lainnya oleh influencer dan gerakan akar rumput. Masyarakat Ekonomi Syariah MES juga menyatakan akan menyalurkan bantuan obat-obatan bagi warga Palestina. Selain pengumpulan dana di Tanah Air, sejauh ini lembaga-lembaga filantropi yang secara reguler melancarkan bantuan di Palestina juga terus bergerak. Di antaranya dari Rumah Zakat, Mer-C, Bulan Sabit Merah Indonesia BSMI, ACT, dan Dompet Dhuafa. Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa Bambang Suherman mengatakan, sejak ketegangan kembali terjadi di Palestina, jalur distribusi bantuan ke Palestina mengalami gangguan. "Kami kembali ke cara lama dengan menghubungi relawan di Turki, Yordania, dan Mesir untuk menyalurkan bantuan ke Palestina karena jaringan komunikasi langsung terhambat," ujar Bambang kepada Republika. Sejak 2009, Dompet Dhuafa telah menyalurkan bantuan untuk Palestina dalam bentuk food bank, salah satunya merevitalisasi pabrik roti di wilayah Gaza. Bambang khawatir pabrik tersebut terdampak bombardir Israel. Dompet Dhuafa juga masih mengembangkan program lain, seperti pertanian dan peternakan kelinci. Bambang juga mengkhawatirkan perbatasan Rafah, penghubung Gaza melalui Mesir, ikut menjadi target penyerangan. Rafah selama ini menjadi jalur pendistribusian bantuan untuk warga Palestina di Gaza melalui jalur terowongan bawah tanah. Saat ini bantuan mendesak yang sangat dibutuhkan warga Palestina, terutama warga Gaza, adalah instalasi kesehatan dan logistik. Sedangkan, rumah sakit masih dalam tahap pembangunan, baik di Hebron maupun di Rafah perbatasan Mesir. Bantuan pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk Palestina pada 2018 lalu secara total mencapai Rp 106,2 miliar. Pada awal 2021 ini, pemerintah menjanjikan bantuan senilai Rp 32,1 miliar. Dana itu sedianya tak banyak dibandingkan dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf ziswaf Muslim Indonesia yang tahun lalu mencapai sekitar Rp 12 triliun. Mewakili bangsa Palestina, Duta Besar Palestina di Indonesia Zuhair Al-Shun menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Indonesia atas bantuan-bantuan tersebut. "Kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk bangsa Indonesia atas seluruh dukungan dan dorongan untuk rakyat Palestina demi mencapai kemerdekaan yang akan datang," kata Zuhair di kantor MUI, kemarin. Hentikan Provokasi Israel Sementara, Palestina meminta Pemerintah AS untuk campur tangan dalam menghentikan provokasi Israel di Yerusalem Timur yang diduduki. Permintaan itu terkait puluhan pemukim Israel yang memaksa masuk ke kompleks Masjid al-Aqsha di Yerusalem Timur pada Jumat 21/5 untuk pertama kalinya dalam tiga pekan terakhir. Dalam pernyataan yang dikutip kantor berita resmi Wafa, juru bicara Pemerintah Palestina, Nabil Abu Rudeineh mengatakan, dukungan Israel kepada pemukim ekstremis sama saja dengan mengabaikan upaya Arab dan internasional secara terang-terangan untuk menghentikan agresi Israel. "Pembatasan dan pengepungan Israel di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem dan penggerebekan berkelanjutan di kompleks Masjid al-Aqsha, dapat menyeret situasi kembali ke eskalasi dan ketegangan," ujar Abu Rudeineh, dilansir Anadolu Agency, Senin 24/5. Abu Rudeineh mengatakan, Israel bertanggung jawab atas keterlibatan AS dan upaya Mesir untuk menstabilkan gencatan senjata dan mempersiapkan rekonstruksi di Jalur Gaza. Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina sejak bulan lalu atas putusan pengadilan Israel untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah. Situasi semakin memburuk setelah pasukan Israel menggerebek Masjid al-Aqsha dan menyerang jamaah yang sedang shalat Tarawih saat Ramadhan. Ketegangan menyebar ke wilayah Jalur Gaza dan Israel melancarkan serangan udara yang mengugurkan sedikitnya 248 warga Palestina, termasuk 66 anak dan 39 wanita. Sementara lebih dari lainnya terluka. Otoritas kesehatan di Tepi Barat juga mengonfirmasi, 31 orang gugur di wilayah pendudukan ditembak pasukan Israel dalam aksi mendukung warga Gaza. Dengan demikian, total warga Palestina yang meninggal akibat serangan Israel mencapai 279 orang. Di sisi lain, 12 orang Israel tewas dalam tembakan roket oleh kelompok pejuang Palestina, Hamas dari Jalur Gaza. Setelah saling menyerang selama 11 hari, Israel dan Palestina sepakat untuk melakukan gencatan senjata yang dijembatani oleh Mesir pada Jumat 21/5 mulai pukul dini hari waktu setempat. Namun, Israel mengkhianati gencatan senjata dengan melakukan kekerasan terhadap warga Palestina yang sedang berkumpul di kompleks Masjid al-Aqsha. Hingga Senin 24/5 ini, pihak kepolisian Israel telah menangkap sekitar warga Arab-Israel. Mereka ditangkap dalam dua pekan terakhir, dalam aksi menolak pengusiran di Sheikh Jarrah, penyerangan Masjid al-Aqsha, dan pengeboman Gaza. Tak seperti eskalasi sebelumnya, kali ini warga Arab di wilayah Israel yang direbut dalam Perang 1948 ikut turun ke jalan. Duta Besar Indonesia untuk Lebanon, Hajriyanto Y Thohari mengatakan, AS memang memiliki peran signifikan dalam konflik Israel-Palestina. "Bahkan, Presiden AS saat ini, Joe Biden, pernah menekankan tidak akan pernah ada perdamaian di Timur Tengah. Asalkan, semua negara di kawasan itu mengakui eksistensi Israel," kata Hajriyanto dalam diskusi yang digelar Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta UMY dan Lazismu, Senin 24/5. Setidaknya, ada lima platform politik luar negeri AS di Timur Tengah yang cukup menghambat perdamaian dan kemerdekaan bagi Palestina. Seperti ingin mengamankan aksesnya terhadap minyak, proteksi atas eksistensi dan keamanan Israel. Kemudian, pengamanan basis-basis dan pangkalan militer AS di Timur Tengah. Lalu, mempertahankan rezim yang berkuasa di negara-negara Arab dan aliansinya, serta dalih membendung radikalisme dan terorisme. "Itu semacam Pancasilanya politik luar negeri AS di Timteng, sila yang memimpin merupakan kepentingan minyak dan atau proteksi atas Israel," ujar Hajriyanto. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengatakan, AS sementara ini berfokus pada upaya bantuan kemanusiaan di wilayah Palestina. “Pertama-tama, kami harus menangani situasi kemanusiaan yang sangat parah di Gaza. Kita harus mulai menyatukan negara untuk mendukung rekonstruksi dan pembangunan,” kata Blinken dalam wawancara dengan CNN pada Ahad 23/5. Dia menjelaskan, pemerintah akan melibatkan kembali para pemimpin Palestina dan melanjutkan keterlibatan mendalam dengan Israel untuk memajukan proses perdamaian. Namun, Blinken mengakui, ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai titik itu.
Bantuankeramik itu untuk Pesantren Hidayatullah Liang, Maluku Tengah. DIASUH OLEH DR ONI SAHRONI, Anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Assalamu'alaikum wr wb. Saya sempat mendengar, membantu saudara-saudara kita yang tertindas seperti di Palestina itu bukan prioritas karena kondisi masyarakat di Indonesia itu lebih membutuhkan. Mohon pandangan Ustaz. Rahmat - Banjarmasin Wa'alaikumsalam wr. wb. Jawaban atas pertanyaan tersebut akan dijelaskan berikut. Pertama, jika menelaah banyak nash terkait, disimpulkan bahwa sebagian nash menjelaskan keutamaan bersedekah kepada kerabat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Mulailah memberi kepada orang yang menjadi tanggung jawabmu.” HR Muslim. Imam Nawawi menjelaskan, bersedekah untuk kerabat lebih utama daripada bersedekah untuk selain kerabat. Tetapi al-Manawi dan Ibnu Hajar menjelaskan, kaidah ini tidak berlaku mutlak karena mungkin terjadi membantu yang membutuhkan yang bukan kerabat itu lebih utama karena memberikan nilai tambah manfaatnya lebih luas. Kedua, sebagian nash menjelaskan keutamaan membantu yang paling darurat membutuhkan bantuan walaupun bukan kerabat. Imam Nawawi menjelaskan, “Yang menjadi standar adalah makan, pakaian, rumah, dan kebutuhan-kebutuhan lain yang wajib dimiliki sesuai dengan dhuafa...” al-Majmu’ 6/191. Ketiga, sebagian nash menjelaskan keutamaan membantu saudara sesama Muslim. Rasulullah SAW bersabda, “Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat Muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya, menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini Masjid Nabawi selama sebulan penuh.” HR Thabrani Sebagaimana hadis Rasulullah SAW, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam.” HR Muslim. Oleh karena itu, kebutuhan individu dan lokal tidak boleh menjadi alasan untuk tidak berkontribusi menolong saudara sesama muslim seperti di Palestina. Keempat, beberapa pernyataan seperti tersebut dalam pertanyaan mirip dengan pernyataan, “Saya memilih untuk tidak berdonasi di RT tempat saya tinggal karena keluarga saya sedang membutuhkan dan lebih prioritas untuk dibantu.” Atau, “Saya juga tidak memilih untuk ikut gotong-royong di RW karena waktu untuk kegiatan di kompleks saya tidak cukup untuk kebutuhan lebih prioritas.” Apakah pernyataan-pernyataan tersebut menunjukkan tentang skala prioritas? Apakah pernyataan tersebut menunjukkan keinginan yang kuat untuk mendahulukan kebutuhan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya? Apakah benar dengan pernyataan itu kemudian dia berinfak untuk orang yang paling dekat dengannya ataukah sebenarnya hanya sekadar alasan? Kelima, berdasarkan penjelasan tersebut maka bisa disimpulkan bahwa a melakukan ikhtiar maksimal untuk membantu keluarga dan saudara sesama muslim seperti di Palestina itu menjadi tuntunan dan dua hal yang tak perlu dipertentangkan. Kemudian, b membantu saudara-saudara yang darurat bantuan seperti di Palestina adalah komitmen terbaik dan keutamaan. c Membantu untuk sesama muslim yang membutuhkan terlebih yang tertindas seperti di Palestina itu menjadi prioritas, baik dalam bentuk donasi materi ataupun edukasi melalui media sosial ataupun bentuk kontribusi lainnya sesuai dengan ikhtiar maksimalnya. d Memberikan donasinya kepada lembaga donasi yang amanah dan legal agar penyalurannya bisa proporsional dan tepat sasaran. Wallahu a'lam. Disisi lain, bantuan untuk obat-obatan, kursi roda dan santunan pasien langsung disalurkan kepada korban agresi Israel di RS As-Shifa Gaza, Selasa (18/5). Djazuli menyebut, pada pemberian bantuan tahap pertama, BSMI menyerahkan 2.500 dolar AS atau Rp 35,9 juta untuk pengadaan obat-obatan dan kursi roda bagi korban agresi Israel. PenyaluranBantuan Covid-19 untuk Palestina Alhamdulillah, Aman Palestin kembali menyalurkan bantuan covid-19 dari para sahabat dermawan kepada warga Gaza. Bantuan senilai USD $18.000 atau sekitar Rp278.640.902 disalurkan dalam bentuk Alcohol Sterilizer sebanyak 3 Ton (15/4/2020). . 109 254 461 457 177 311 347 366

bantuan allah untuk palestina