wisatawandan pariwisata sebab motivasi merupakan pemicu dari proses perjalanan wisata, walaupun motivasi ini tidak didasari secara utuh karena wisatawan itu sendiri. Gary dalam Zhang (2006) mengemukakan bahwa ada dua keinginan dalam melakukan perjalanan motivasi wisatawan yaitu Keinginan untuk mengetahui daerah lain, mengunjungi bangunan-
Related PapersABSTRACK This article tries to realize a solution how to make use of geology for eco-tourism and economic activities at the site management level. The paradigm in the management of geowisata is how the management of tourism is able to optimize the potential of nature geology to be added value for the economic welfare of local communities, as well as able to minimize the potential of natural damage. Therefore, this article attempts to recommend a geotourism management model. The management of geo-tourism is in five main focuses, including formulating the natural potential that can be used for geotourism activities, formulating criteria of geo-tourism destinations, geo-tourism management, formulating activities in geo-tourism activities, and finally on indicators of success or from geo-tourism output. ABSTRAK Artikel ini mencoba mewujudkan sebuah solusi bagaimana memanfaatkan kekayaan geologi beserta berbagai dinamikanya untuk kegiatan wisata dan ekonomi yang berwawasan lingkungan pada tingkatan manajemen tapak. Paradigma dalam pengelolaan geowisata adalah bagaimana pengelolaan pariwisata mampu mengoptimalkan potensi alam geologi menjadi bernilai tambah bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal, sekaligus mampu menekan seminimal mungkin potensi kerusakan alam. Oleh karena itu, artikel ini mencoba merekomendasikan model pengelolaan geowisata. Pengeloaan geowisata berada dalam lima fokus utama, yaitu merumuskan potensi alam yang dapat digunakan untuk kegiatan geowisata, merumuskan kriteria-kriteria destinasi geowisata, manajemen geowisata, merumuskan aktifitas dalam kegiatan geowisata, dan terakhir mengenai indikator keberhasilan atau dari output geowisata. Kata kunci Geowisata, pariwisata alam, geologi pariwisataPariwisata merupakan indutri yang berkembang sangat dinamis di Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata perlu diiringi dengan perkembangan ilmu dan hasil riset yang up to date. Jurnal Media Wisata selalu berupaya menghadirkan informasi-informasi baru berupa hasil riset para pakar bidang kepariwisataan. Pada edisi 16 kali ini, Jurnal Media Wisata menyajikan 10 artikel baru. Pertama artikel yang membahas tentang pergeseran strategi promosi dari media offline ke media online terbukti berdampak pada peningkatan jumlah pengunjung desa wisata. Artikel kedua tentang pengaruh daya tarik wisata alam terhadap kepuasan wisatwan. Artikel ketiga tersaji dalam bahasa inggri dengan judul “The pedicab is an icon of Yogyakarta, especially in Malioboro.” Artikel keempat membahas tentang birdwatching sebagai salah satu daya tarik wisata. Artikel kelima membahas tentang kurangnya sosialisasi dan komunikasi kepada masyarakat mengenai tujuan jangka panjang pengembangan wisata sebagai faktor dominan rendahnya partisipasi masyarakat. Artikel ke enam mengenai pengaruh substitusi tepung kedelai terhadap kualitas biskuit. Artikel ke tujuh mengenai pengaruh tampilan dan konten terhadap efektivitas promosi melalui website. Artikel ke delapan membahas mengenai penerapan Hazard Analysis Critical Control Point HACCP pada pengolahan makanan. Artikel sembilan tentang makna simbolik tokoh wayang semar dalam kepemimpinan jawa. Terakhir, artikel ke sepuluh membahas tentang potensi batik sebagai daya tarik desa wisata Redaksi Hary HermawanPerkembangan teknologi menyebabkan perkembangan pola pikir masyarakat, termasuk dalam hal berwisata. Teknologi yang maju dapat mempengaruhi preferensi wisatawan dalam memilih berbagai hal. Oleh karena itu diperlukan penelitian berkenlanjutan untuk mengetahui tren preferensi wisatawan yang terbaru. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik dan preferensi wisatawan yang mengunjungi destinasi prioritas Labuan Bajo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data primer yang digunakan didapat dari survei terhadap wisatawan menggunakan kuesioner serta dengan melakukan observasi lapangan. Jumlah responden sebanyak 240 orang, 175 wisatawan mancanegara dan 65 wisatawan nusantara, serta menggunakan pesawat terbang saat meninggalkan Labuan Bajo. Data yang didapat dianalisis dengan analisis tabulasi silang dengan alat analisis software SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atraksi serta aktivitas wisata favorit responden wisatawan mancanegara dan nusantara tidak didominasi Pulau Komodo dan melihat Komodo, melainkan didominasi kelompok Pulau Padar, dan spot diving di Laut Taman Nasional Komodo dengan aktivitas wisata favorit diving/snorkeling dan hiking/trekking. Kata kunci Karakteristik Wisatawan, Preferensi Wisatawan, Tabulasi Silang, Labuan BajoAbstract Sawarna Beach is located in Bayah District, Lebak Regency, Banten Province, 50 Kms to the west of Pelabuhan Ratu Harbour. This tourist destination is one of a model for community-based tourism at small village. Local community ran tourism business since 2007 and supported by beauty natural tourist attraction for surfer, hospitality of local services and nice tourist facilities. Numbers of visitors increses year by year. This research purposes to find out the model of community-based tourism and how they manage information as a part of participation. The research use descriptive quantitative and explorative methode. The use field observation, interviews and questionnaire to have the data. The result of the research of this local participation in tourism is 3,98. This means the degree of local community in participating in tourism is agree. Keywords community-based tourism, local participation, tourism services, beach resortAbstrack The research is aimed to study more about the extent to which locality-based safety design can increase the satisfaction of tourists to the tourist attraction in Ancient Volcano Nglanggeran Tourism Village, Pathuk Sub-District, Gunungkidul Regency, Yogyakarta Special Region. Quantitative research methods using linear regression analysis were chosen to analyze the role of locality-based safety design allegedly to moderate the influence of tourist attraction on the satisfaction of tourists. The results showed that safety design based on locality proved unable to moderate the performance of tourist attraction in influencing the satisfaction of tourists. The recommendation of the research result is the implementation of safety with the design that has been proven effective in ensuring the safety of ini bertujuan untuk menganalisis estimasi nilai Willingness To Pay WTP pengunjung untuk menentukan potensi harga maksimum yang bersedia dibayarkan untuk paket wisata yang ditawarkan di Umbul Ponggok, serta besarnya nilai WTP yang dibayarkan pengunjung. Penelitian ini menggunakan 100 responden pengunjung Umbul Ponggok. Penelitian ini menggunakan dua model persamaan dimana model pertama menggunakan Kesediaan Membayar sebagai variabel dependennya dan model kedua menggunakan WTP sebagai variabel dependennya. Variabel independen model pertama dan kedua yaitu Lama Kunjungan, Jenis Kelamin, Biaya Perjalanan, Umur, Pendapatan, dan Kesediaan Membayar. Hasil observasi diuji dengan model regresi ordinary least square. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 64 responden dari 100 yang menyatakan bersedia membayar dengan nilai rata-rata WTP responden untuk paket wisata di Umbul Ponggok sebesar Rp Variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap Kesediaan Membayar adalah Biaya Perjalanan dan Jenis Kelamin. Sedangkan variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai WTP adalah Pendapatan dan Biaya Perjalanan.
. 22 248 462 254 178 252 290 449