Unsurfisik meliputi diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif, rima, dan ritma, serta tata wajah. Karya Seni Rupa Dua Dimensi Teknik pointilis, adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik hingga membentuk objek. Teknik arsir, dibuat dengan menorehkan pensil, spidol, tinta, ataupun yang lainnya Web server is down Error code 521 2023-06-16 194920 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d8593550bb5b796 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Apresiasikarya seni rupa modern/kontemporer Indonesia 8 teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa. Sang Pelukis Maestro ini terkenal dengan ciri khas Lukisan bertema kucing, dilukis dalam gaya ekspresionism bernuansa minimalis, cat tebal dan bertekstur. Salah satu alasan Popo Iskandar gemar melukis kucing, seperti Daftar Isi Pengertian Apresiasi Seni Tujuan Apresiasi Seni Manfaat Apresiasi Seni 1. Mengurangi Level Stres 2. Mengembangkan Empati 3. Mengembangkan Rasa Cinta 4. Memperkuat Kemampuan Berpikir Kritis 5. Melepaskan Kelelahan Mental Fungsi Apresiasi Seni Tingkatan Apresiasi Seni 1. Tingkat Empatik 2. Tingkat Estetis 3. Tingkat Apresiasi Kritik Langkah Mengapresiasi Karya Seni Contoh Apresiasi Seni Ketika dihadapkan dengan sebuah karya seni, orang cenderung hanya melihat sekilas dan beralih ke karya lainnya tanpa berpikir secara mendalam ataupun berusaha mengapresiasi seni dengan cara yang apresiasi seni merupakan bagian yang harusnya tak terlewatkan, terutama karena seniman pantas untuk mendapatkan sebuah orang dapat memberikan apresiasi terhadap seni dengan cara yang sederhana. Namun, tidak semua orang mengetahui caranya. Ingin mengetahui apresiasi seni lebih lanjut? Yuk, simak artikel berikut ini! Pengertian Apresiasi SeniApresiasi seni adalah proses penilaian atau penghargaan terhadap sebuah karya seni yang dilakukan oleh penonton atau penikmat karya seni Rondhi, 2017, Proses apresiasi seni diharapkan dapat dilakukan oleh siapapun yang menikmati suatu seni, terlepas dari latar belakang ini adalah tujuan sebuah apresiasi seni diperlukan, yaituMendapatkan pengalaman estetis, yaitu penikmatan seni yang terarah, sadar, dan bertujuan akan menghasilkan pengalaman masyarakat atau siswa 'melek seni' sehingga dapat menerima seni sebagaimana siswa terhadap seni dan mampu memahami nilai-nilai serta aturan dalam kehidupan suatu kepuasan penginderaan dan akan memperoleh pengalaman melalui Apresiasi SeniApresiasi seni mungkin terlihat lebih menguntungkan bagi pemilik seni. Padahal, apresiasi seni juga bermanfaat bagi penikmatnya. Berikut adalah manfaat dari apresiasi seni1. Mengurangi Level StresRiset menunjukkan bahwa menghabiskan jam makan siang dengan eksplorasi seni selama 35 menit dapat menurunkan kadar Mengembangkan EmpatiSurvei menyatakan bahwa sikap toleransi sosial dan empati terhadap sejarah yang dimiliki seseorang dapat meningkat setelah mengunjungi museum Mengembangkan Rasa CintaNeurobiologis Semir Zeki menemukan bahwa otak menghasilkan dopamin, yaitu zat bahagia lebih banyak, ketika seseorang melihat karya Memperkuat Kemampuan Berpikir KritisAnak muda yang mengunjungi museum seni telah mengembangkan 9-18% kemampuan berpikir Melepaskan Kelelahan MentalMenurut studi yang dikembangkan Profesor Psikologi bernama Jan Packer, melihat seni dapat membuat seseorang melepaskan kelelahan mental dan mengembalikan fokus, sama halnya seperti kemampuan lingkungan luar dalam melepaskan kelelahan Apresiasi SeniMenurut Bandi Sobandi, setidaknya terdapat dua fungsi apresiasi seni, yaituMeningkatkan dan memupuk rasa cinta seseorang terhadap bangsa sendiri sekaligus terhadap sesama penilaian, empati, dan hiburan yang berkaitan erat dengan kesehatan kebudayaan Apresiasi SeniSetiap orang memiliki tingkatan apresiasi terhadap seni yang berbeda-beda, tergantung seberapa besar mereka ingin mengapresiasi suatu seni. Ada tiga tingkatan apresiasi yang dapat diterapkan setiap kali menikmati suatu seni, yaitu1. Tingkat EmpatikPada tingkat apresiasi seni ini, hal yang terlibat adalah pikiran dan perasaan. Tingkat apresiasi empatik sama dengan mengapresiasi seni yang menyentuh pikiran dan Tingkat EstetisTingkat estetis berarti penilaian terhadap keindahan seni. Yang diapresiasi adalah keindahan sebuah seni, terlepas dari perasaan yang Tingkat Apresiasi KritikDalam tingkat apresiasi kritik, seseorang memberikan klarifikasi, deskripsi, analisis, dan evaluasi terhadap seni yang dipertunjukkan untuk meraih Mengapresiasi Karya SeniApresiasi terhadap karya seni tidak dapat dianggap sebagai apresiasi bila dilakukan secara asal. Ada sejumlah langkah yang perlu diterapkan dalam mengapresiasi karya seni, yaitu mengapresiasi dari segi bentuk atau wujud karya seni, mengapresiasi teknik yang digunakan, dan mengapresiasi fungsi serta aspek itu diperlukan dalam mengapresiasi karya seni karena tanpa penerapan teknik, bentuk nyata, dan makna yang ditentukan pembuat karya, sebuah seni tidak akan memiliki wujud Apresiasi SeniApresiasi seni dapat dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, bahkan tanpa kita sadari. Berikut adalah contoh apresiasi seni yang dapat dilakukanMempelajari sebuah seni setiap hari secara pembuatan projek sebuah kelas berbagai jenis karya seni yang diketahui secara sebuah museum seni dari berbagai perspektif atau sebuah karya seni yang ditemukan, mulai dari pembuatnya, tempat tinggalnya, hingga bagaimana karya tersebut berhubungan dengan waktu pembuatan sang kembali bagaimana perasaan diri ketika mengamati sebuah seseorang dengan pemikiran yang segala bentuk seni meski tidak semua dapat penjelasan tentang apresiasi seni yang dapat dilakukan semua orang. Apresiasi seni merupakan hal yang penting dan bermanfaat bagi seniman ataupun penikmat seni itu sendiri. Ada berbagai cara untuk mengapresiasi seni yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang. Simak Video "Tenda Pelantikan P3K Pemkab Tasik Roboh, Peserta Berhamburan" [GambasVideo 20detik] des/fds Mengapresiasiberarti menilai sesuatu (karya seni) dilihat dari aspek-aspeknya. Mengapresiasi karya seni tari berarti menilai karya seni tari dilihat dari unsur-unsur yang terdapat dalam seni tari. Unsure-unsur yang dinilai dapat dilihat dari kostum yang digunakan, jumlah penari, keserasian gerakan, dan sebagainya. a. Apresiasi Seni Apresiasi seni ialah suatu proses penghayatan karya seni yang diamati dan penghargaan pada karya seni itu sendiri serta penghargaan pada penciptanya. Apresiasi Seni ialah Menikmati, menghayati dan merasakan suatu objek atau karya seni lebih tepat lagi dengan mencermati karya seni dengan mengerti dan peka terhadap segi-segi estetiknya, sehingga mampu menikmati dan memaknai karya-karya tersebut dengan semestinya. Tujuan pokok penyelenggaran apresiasi seni adalah menjadikan masyarakat ā€œmelek seniā€ sehingga dapat menerima seni sebagaimana mestinya. Dengan kata-kata yang lebih lengkap, apresiasi adalah kegiatan mencerap menangkap dengan pancaindera, menanggapi, menghayati sampai kepada menilai sesuatu dalam hal ini karya seni. Tujuan akhir apresiasi karya seni rupa antara lain 1. untuk mengembangkan kreasi 2. untuk mengembangkan estetis 3. mengembangkan dan penyempurnaan hidup. Unsur-Unsur Apresiasi Untuk mengapresiasi suatu karya seni rupa, berikut adalah unsur-unsur yang perlu diperhatikan Gaya Teknik Tema Komposisi Kegiatan apresiasi meliputi a. Persepsi Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan kemampuan dengan mengidentifikasi bentuk seni. b. Pengetahuan Pada tahap ini pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang diperkenalkan, maupun istilah-istilah yang biasa digunakan di masing-masing bidang seni. c. Pengertian Pada tingkat ini, diharapkan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik. d. Analisis Pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi. e. Penilaian Pada tahap ini, lebih ditekankan pada penilaian tehadap karya-karya seni yang diapresiasi, baik secara subyektif maupun obyektif. f. Apresiasi Apresiasi merupakan bagian dari tujuan pendidikan seni di sekolah yang terdiri dari tiga hal; value nilai, empathy dan feeling. Value adalah kegiatan menilai suatu keindahan seni, pengalaman estetis dan makna / fungsi seni dalam masyarakat. Sedangkan empathy, kegiatan memahami, dan menghargai. Sementara feeling, lebih pada menghayati karya seni, sehingga dapat merasakan kesenangan pada karya seni. b. Kritik Seni Kritik seni sebagai ilmu pengetahuan terdiri atas kumpulan teori sebagai hasil pengkajian yang teliti oleh pakar estetika dan pakar teori seni. Pada dasarnya pengetahuan ini dikembangkan dari kenyataan di lapangan. Teori kritik seni mencangkup segala sesuatu yang berhubungan dengan persyaratan dan metodologi yang deperlukan dalam kegiatan mengapresiasi dan menilai karya seni. Pada prinsipnya ada dua pendekatan yang dilakukan untuk membangun teori kritik seni. 1 Berakar pada pendekatan filsafat metafisis yang melahirkan tipe kritik yang bersifat dogmatis. 2 Pendekatan empiric modern yang mengpergunakan data objektif sebagai bassis penilaian karya seni. Tujuan kritik seni adalah evaluasi seni, apresiasi seni, dan pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif. Bagi masyarakat kritik seni berfungsi untuk memperluas wawasan seni. Bagi seniman kritik tampil sebagai cambuk’ kreativitas. Suatu ketika kritik seni berperan memperkenalkan karakteristik seni baru. Kebangkitan seni modern, misalnya, sukar dipisahkan dari aktivitas kritik. Dalam kritik seni sesungguhnya tedapat tiga asumsi terpenting, yakni 1 Kritik sebagai aktivitas apresiasi seni 2 Kritik sebagai aktivitas penghakiman 3 Kritik sebagai aktivitas seni tersendiri Dalam eksistensi kritik seni seperti yang diuraikan di atas, tampak peran kritik sangat vital menentukan perkembangan seni ditengah masyarakat, baik untuk seni tari, seni music, seni sastra, seni teater dan film, maupun untuk seni rupa. Jenis – jenis kritik seni a. Kritik Jurnalistik Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik Jurnalistik berupa ulasan ringkasan dan jelas mengenai suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan seni lain di tengah mesyarakat. Karakteristik utama kritik Jurnalistik adalah aspek pemberitahuan. Kewajiban seorang kritikus jurnalistik adalah memuaskan rasa ingin tahu para pembaca yang beragam, di samping untuk menyampaikan fenomena keindahanyang menggugah rasa keindahan. Karena seringnya kritik tipe ini ditulis dan waktu penulisan yang terbatas, maka informasi yang disampaikan memiliki resiko tidak akurat. Penarikan kesimpulan yang cepat dan analisis yang dangkal menyebabkan kritikus cenderung menyimpulkan interpretasi seninya, tanpa analisis dan pembuktian yang valid. Bagi seseorang yang cermat mengamati tipe kritik jurnalistik, akan menyadari pengetahuan atau pemahaman kritikus hanya berisi sekumpulan opini tentang reputasi seni kontemporer yang sedang berkembang. b. Kritik Pedagogik Kritik seni pedagogic diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh para dosen dan guru kesenian, tujuannya terutama mengembangkan bakat dan potensi artistic-estetik peserta didik, agar memiliki kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Sejak karya seni memiliki implikasi sosial seni dibuat untuk orang lain, untuk dimiliki, dipakai, atau dikagumi, maupun untuk dinikmati sendiri maka para pendidik seni wajib merespon secara kritis peserta didiknya, mulai dari proses pembuatan karya seni sampai menyelesaikannya. Pada system pendidikan tradisional, penentuan selesainya sebuah karya ditentukan oleh dosen atau guru seni. Namun dalam system pendidikan modern penentuan selesainya sebuah karya seni merupakan hasil kerja sama antara dosen dengan mahasiswanya atau persetujuan antara guru seni dan muridnya. c. Kritik Ilmiah Kritik ilmiah atau kritik akademi adalah istilah yang digunakan di Indonesia sebagai alih bahasa dari scholary criticism sebagaimana disebutkan oleh Feldman. Kritik ilmiah biasanya melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun dalam melakukan kaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah sesungguhnya tidak bersifat mutlak, sama seperti pengetahuan lmiah lainnya, jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja, demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya. Kritik seni ilmiah sama sekali tidak bermaksud mengilmiahkan seni, jenis kritik ini hanya meminjam sarana ilmiah untuk melakukan penilaian seni yang lebih akurat. Misalnya, menggunakan prosedur penelitian untuk mengumpulkan data yang lengkap, sebagai bukti konkret untuk melakukan penilaian yang logis, sehingga kesimpulan kritik yang dihasilkan dapat mengungkap makna seni berdasarkan bukti-bukti yang dikemukakan. d. Kritik Popular Pada dasarnya implikasi kritik seni popular ditulis oleh sebagian besar penulis yang tidak menuntut keahlian kritis. Masyarakat akan terus membuat penilaian kritis, tanpa mempertimbangkan apakah penilaian yang mereka lakukan tepat atau tidak. Cita rasa seni yang bernilai adalah kesetiaan pada fakta realisme yang pembahasannya berhubungan dengan gaya akurasi objektif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa seorang kritikus yang tidak mengenal metodologi penulisan kritik dengan sendirinya menjadi penganut teori mimetik. Mereka memandang objek seni dari objek rupanya. Hal ini berarti kritikus membentuk penilaiannya dengan mempertautkan pengalaman sendiri dengan karya seni yang diamatinya. Jadi criteria penilaian bergantung pada apa yang pernah dilihat, dialami, didengar atau dibaca, lalu dikaitkan dengan berbagai cara pada objek seni yang dikritiknya. Kelemahan cara seperti ini adalah berbaurnya persepsi masa lampau dengan persepsi masa kini. Proses kerja demikian menunjukkan bahwa kritikus tidak meneliti pengalamannya secara sistematis, artinya kritikus tidak sungguh-sungguh mengamati karya seni yang menjadi objek kritiknya.

MateriSENI BUDAYA KELAS X SEMESTER 2. Materi SENI BUDAYA KELAS X SEMESTER 2 BAB 1 Apresiasi dan Ekspresi Karya Seni Rupa Terapan A. Apresiasi Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan 1. Pengertian Apresiasi Apresiasi adalah sikap kepekaan dalam mengenal dalam menghargai, mengagumi, dan menilai sebuah karya seni.

Apresiasi dan Ekspresi Karya Seni Rupa Terapan Apresiasi Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan Pengertian Apresiasi Apresiasi adalah sikap kepekaan dalam mengenal dalam menghargai, mengagumi, dan menilai sebuah karya seni. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di buku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. Apresiasi aktif yaitu apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji atau menilai sebuah karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi. Nilai Bentuk Berkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi atau disebut juga nilai intrinsik. Misalnya, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang. Nilai Isi Nilai isi disebut pula nilai ekstrinsik dan sifatnya nonfisik karena berada di balik wujud karya. Seorang pengamat setelah mengamati nilai-nilai fisik akan menangkap isi atau pesan perupa yang terdapat pada karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan, tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk. Apresiasi Karya Seni Rupa Pendekatan mimetik Sebuah karya dinilai kaitannya dengan kenyataan yang ada di alam. Pendekatan Ekspresif Menilai ungkapan atau ekspresi perupa yang diwujudkan dalam karya. Pendekatan Struktural Dilakukan dengan menilai kesatuan utuh karya dengan strukturnya. Pendekatan Semiotik Dilakukan dengan menilai kandungan berbagai tanda yang ingin disampaikan seorang perupa kepada penikmatnya. Menilai Keunikan Karya Seni Rupa Terapan Pakaian Perhiasan Senjata Topeng dan wayang Kemasan Alat transportasi Bangunan Peralatan rumah tangga Benda ritual Alat musik Sikap Apresiatif terhadap Keunikan Karya Seni Rupa Terapan Kritik Seni Kegiatn kritik merupakan salah satu aspek dari apresiasi yang berkaitan dengan kegiatan memberi resensi ulasan suatu pameran atau karya seni. Cara memberi komentar kritik terhadap karya seni, antara lain Pemaparan Uraian kebetulan formal Penafsiran arti atau makna Penilaian Kritik seni terdiri atas berbagai jenis, yaitu sebagai berikut Kritik Jurnalistik Kritik ilmiah Kritik Populer Kritik Pedagogik Merancang dan Membuat Karya Seni Rupa Terapan Seni Keramik Keramik berasal dari kata kramos bahasa yunani yang berarti ā€œlempung yang dibakarā€. Para perupa media keramik di Indonesia pada umumnya berlatar belakangakademi seni rupa, seperti Hilda Sumantri, Hendrawan Riyanto, Suyatna, F. Widyanto, Noor Sudiati, dan Asmudjo. Jenis Keramik Berdasarkan perbedaan komposisi bahan dan suhu pembakarannya. Gerabah lunak atau earthenware Jenis stoneware Porselen atau porcelain Media dan Teknik Seni Keramik Teknik membuat keramik terdiri atas Dipijit atau pinching Paduan bilahan/irisan atau slabbing Dibuat dari paduan bentuk pilin/tali coiling Dicetak tekan atau molding Dicor atau casting Menyiapkan Pameran Karya Seni Rupa Tujuan dan Fungsi Pameran Pameran berfungsi sebagai sarana apresiasi Sebagai sarana edukasi Sebagai sarana rekreasi Sebagai sarana prestasi Waktu Penyelenggaraan pameran Pameran rutin Pameran incidental Tempat Penyelenggaraan Pameran Pameran di dalam ruangan indoor exhibition Pameran di luar ruangan outdoor exhibition Penyelenggara pameran Menentukan tema pameran Menentukan rencana kegiatan Menyusun program pameran Lingkup pameran Jenis pameran Menata Pameran karya Seni Rupa Tata letak karya display Tata cahaya lighting Sirkulasi pengunjung BAB 2 APRESIASI KARYA MUSIK NONTRADISIONAL Fungsi dan Latar Belakang Musik Nontradisional dalam Konteks Budaya Sejarah Perkembangan Musik Berkembangnya peradaban, budaya, dan ilmu pengetahuan telah mendorong terciptanya berbagai jenis alat musik yang ada diseluruh dunia dengan menggunakan berbagai bahan. Misalnya bahan-bahan yang ada di sekitar, seperti kayu, bambu, rotan, daun-daunan, sampai bahan olahan manusia, perunggu, metal, besi, dan baja. Tidak heran jika anda mengenal berbagai jenis alat tiup mancanegara misalnya flute, clarinet, oboe, englishorn, horn, saxophone, rekorder, dan tuba. Selain itu, terdapat pula alat music perkusi lainnya seperti piano, marimba, dan pauken. Sejalan dengan penemuan alat-alat tersebut, sekaligus membawa perubahan estetika atau keindahan bermusik dari masa ke masa, mulai dari jenis music untuk ritual keagamaan, music istana, music folklore, music sebagai seni otonom, music hiburan, maupun jenis music yang serius. Berbagai Jenis Musik Nontradisional Ada music elektronis Stockhausen, varesse, eimert, dan schaeffer, music serialis luigi nono, piere Boulez,dan Olivier Messian, music eksperimental john Cage, M. Feldman, dan earle Brown, music minimalis Philip glass, steve reich, T. riley, dan La Monte You, world music Berent, Bubi Chen, kitaro, dan George Winston, termasukperkembangan music jazz Duke Ellington, C. parker, Miles Davis, dan Bill Evans dan music pop/rock the Beatles, Jimi Hendrix, Pink Floyd, dan Queen. Music adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga atau dapat mengomunikasikan telinga, perasaan, dan suasana hati. Fungsi Musik Nontradisional Fungsi music nontradisional Implementasi perkembangan teknologi maupun budaya Tindak lanjut dari music yang pernah berkembang sebelumnya Suatu fenomena budaya, yang mendapat pengaruh globalisasi Hasil akulturasi penciptaan music dan berbagai hal kemajuan ilmu pengetahuan Fungsi music kontenporer Mengembangkan jenis music baru, baik yang berakar pada tradisi atau tidak Akulturasi gaya bermusik para komponen Wujud ditemukan dan berkembangnya gramatika music Suatu fenomena bahwa semua sumber bungi bisa menjadi music Mengungkapkan Pengalaman Musikal dari hasil pengamatan Observasi pada Pergelaran Musik Nontradisional Untuk memahami unsure-unsur estetis dan etika music yang terkandung dalam music nontradisional terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat dikembangkan, yaitu Apresiasi Pengalaman memainkan karya music oleh sendiri Pengalaman menciptakan music berdasarkan pengalaman musical. Mengungkapkan Unsur- Unsur Estetis Karya Musik Nontradisional Karakteristik atau keunikan karya music Ditemukan berbagai teknikn permainan alat yang mampu menghasilkan bunyi biasa menjadi lebih bagus dan bahkan dapat menemukan warna-warna suara lain diluar hal yang biasa. Terciptanya jenis dan karaktristik peralatan music yang baru. Susunan nada yang digunakan Pengembangan gaya-gaya nada pentatonis, diatonic, dan keunikan cara menggunakan kedua tangga nada tsb. Menjelaskan Isi Lagu Kedalam Bahasa Indonesia Tema-tema lagu diantaranya Perjuangan Social Agama Pendidikan Kasih sayang Apresiasi Karakteristik dan NIlai-Nilai Musik Nontradisional Secara Luas Mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam karya music hasil pengamatan Nilai ritual Nilai kekayaan intelektual Niali ekonomi Nilai social Nilai humanistic Hal yang mewujudkan kaidah keindahan musical dalam karya music, yaitu Pengolahan bunyi dan berbagai parameter dasar music lainnya Pengolaan waktu dan diam di dalam music Aspek harmonisasi Kedinamisn karya Aspek instrumentasi dan struktur komposisi Keunikan Karya Musik Nontradisional Mancaegara Musik serialis Musik elektronis Musik minimalis Orkes Musik pop dan Musik Rock Music eksperimental Jazz Contoh lain Music Gregorian Music Renaissance Music Barok Musik klasik Musik Romantik Musik Impresionisme BAB 3 BERKARYA MUSIK NONTRADISIONAL Intisari Langkah-langkah untuk menciptakan atau membuat sebuah karya music, yaitu Membaca sumber-sumber bunyi Mengidentifikasi dan mengklasifikasi sumber-sumber bunyi Mengeksplorasi sumber-sumber bunyi Menghubungkan sumber-sumber bunyi Menentukan peralatan music Menentukan ide musical Menggarap id eke bahasa bunyi Mengombinasikan bahasa bunyi Mengaplikasikan parameter musical kedalam komposisi music Mensimbolisasikan bunyi kedalam tulisan Setiap karya music yang diciptakan harus memiliki karakteristik da keunikan tersendiri Teknik yang digunakan untuk membuat karya adalah sebagai berikut Argumentasi Diminuisi Changing note Cluster Fermata Kanon Accelerando Ritardando Terdapat tiga jenis karya yang dapat dibuat sebagai langkah awal proses pembuatan karya seni, yaitu Seni vocal tanpa iringan alat music atau akapela Instrumentalia permainan yang hanya menggunakan alat music Campuran, yaitu karya seni yang berupa lagu dan diiringi alat music Unsur-unsur music terdiri atas Bunyi Melodi Harmoni Notasi music Beberapa hal dalam teknis pergelaran adalah Membentuk kepanitiaan pergelaran Menyusun jadwal urutan pementasan karya Mempersiapkan hal-hal administrasi pergelaran Mengidentifikasi kebutuhan dalam pergelaran Menata ruangan Penyelenggaraan pergelaran Evaluasi pergelaran Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengamati keunikan sebuah karya seni, yaitu Apakah ide karya, asli dari komponis dan belum pernah ada yang serupa? Penggunaan alat music memiliki keunikan tersendiri disbanding dengan kelaziman cara permainan Apakah ditemukan perkembangan dan perluasan instrumentasinya? Apakah karya yang dibuat mampu membuat bahan apresiasi yang menarik bagi penonton? Notasi music yang bisa digunakan untuk membuat karya music adalah notasi balok dan notasi tangga nada pentatonic BAB 4 APRESIASI SENI TARI TRADISI DAN KREASI NUSANTARA Intisari Keunikan tari daerah dan tari kreasi daerah, diantaranya dapat diidentifikasi berdasarkan unsure gerak, kostum, dan iringan music yang digunakan. Cara untuk melukiskan suatu bentuk pertunjukan tari, diantaranya melalui penjabaran dan pendeskripsian notasi tari Penulisan gerak tari dengan menggunakan notasi tari, diantaranya dapat dilakukan dengan penulisan notasi laban labanotation dan pendekatan antropologi Data-data yang diperoleh setelah melakukan pengamatan tari, diantaranya Identitas bentuk tari Latar belakang tari Latar belakang pelaku atau pendukung tari Struktur tari dan iringannya Segala sesuatu yang berkaitan dengan pergelaran tari, yaitu Penyusunan proposal Pemaparan gagasan Penentuan gerak Penyusun synopsis Pokok-pokok bahasan yang harus muncul dalam sebuah proposal meliputi Cover Lembar latar belakang Tujuan pergelaran tari kreasi Tema garapan tari kreasi Susunan kepanitiaan Jadwal pergelaran Anggaran biaya yang diperlukan Uraian bentuk kerjasama dari donator atau sponsor Untuk menampilkan karya tari, dapat dilakukan secara Individu Berpasangan Berkelompok BAB 5 APRESIASI TEATER NONTRADISIONAL INTISARI Pertunjukan teater adalah drama yang berupa teks berisi kata-kata karya seorang pengarang yang diterjemahkan ke dalam bahasa pentas oleh seniman penggarap Orisinalitas karya adalah keunikan seniman penggarap yang membedakan dirinya dengan seniman lainnya Teater tradisional berfungsi sebagai sarana upacara, hiburan, dan presentasi estetis yang berbaur menjadi satu dalam sebuah struktur sajian Teater modern adalah teater yang sudah dikemas melalui ilmu drama barat dramaturgi khusus untuk kebutuhan hiburan Hal-hal yang harus diperhatikan oleh seorang apresiator pertunjukan teater adalah sebagai berikut Mengetahui cerita baik tema maupun strukturnya Mengetahui nilai-nilai moral cerita menurut versi sastra yang kemudian dibandingkan dengan versi pertunjukannya Mampu menafsirkan nilai-nilai filosofis karya pertunjukan Bisa menyimpulkan pesan-pesan moral dari karya pertunjukan Tidak melewatkan peristiwa pertunjukan tanpa dokumentasi Benar-benar berniat untuk menonton sehingga pertunjukan drama merupakan proses belajar yang sangat penting Hal-hal yang harus diperhatikan ketika menonton adalah Naskah cerita yang akan disajikan oleh kelompok teater Latar atau setting tempat dan waktu peristiwa terjadi dalam cerita Tokoh cerita Alur cerita Misi atau pesan moral yang ingin disampaikan oleh pergelaran teater Nilai moral merupakan misi pengarang untuk dikomunikasikan kepada public Nilai filosofis merupakan visi seorang pengarang yang ingin dikomunikasikan kepada penonton Kebutuhan yang perlu dipersiapkan untuk pergelaran teater, diantaranya berkaitan dengan hal-hal berikut Naskah atau lakon Pemain Sutradara Pentas Tata rias Kostum Pencahayaan Tata suara dan ilustrasi Property Acara pergelaran disusun sesuai dengan tujuan pergelaran, lakon atau cerita dan penonton sumber APRESIASIKARYA SENI RUPA 1 Dahulu, ketika kita mendengar kata atau istilah Seni Rupa yang terbayang dalam benak kita adalah aktifitas menggambar. Padahal, kenyataannya lebih dari sekedar aktifitas menggambar jika dilihat dari keragaman bentuk, tema dan teknik pembuatannya. Unsur-unsur pendukung seni rupa dapat berupa: 1. Garis 2. Warna 3 Menganalisis Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan Dan Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Pengertian analisis Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan Dan Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Diimensi dalam konteks apresiasi adalah pengkajian yang cermat terhadap karya seni rupa untuk mengetahui keberadaan karya yang sebenarnya. Penelaahan secara mendalam dilakukan dengan cara menguraikan masalah pokok dengan bagian-bagian karya seni, termasuk hubungan antar bagian dengan keseluruhan, sehinggga kita memperoleh kesimpulan yang tepat ketika mengkaji karya seni rupa. A. Konsep Dalam menganalisis Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan Dan Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi berkaitan dengan aktivitas pengamatan karya seni untuk menemukan sumber inspirasi, interes seni, interes bentuk, penerapan prinsip estetik, dan pengkajian aspek visual, seperti struktur rupa, komposisi, dan gaya pribadi. B. Unsur Sementara, ketika Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan Dan Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi kita mengkaji kualitas penggunaan garis, warna, ruang, tekstur dan penyajian bentuk dalam karya seni rupa murni, desain dan kriya. C. Prinsip Selanjutnya prinsip estetik kita analisis dengan mengkaji aspek 1 keselarasan harmony, 2 kesebandingan proportion, 3 irama rythme, 4 keseimbangan balance, dan 5 penekanan emphasis dalam karya seni rupa. Termasuk kaitannya dengan prinsip estetik yang dianut perupa, misalnya kita perlu menetapkan apakah perupa menggunakan pendekatan estetika pramodern, estetika modern, atau estetika posmodern dalam Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan Dan Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi. D. Bahan Gagasan seni memerlukan penggunaan bahan baku seni tertentu. Setiap bahan memerlukan pengolahan dan penggunaan alat dan teknik yang sesuai dan serasi. Misalnya patung yang dipersiapkan sebagai elemen estetik sebuah taman, tidak akan menggunakan bahan kayu dengan teknik pahat, tetapi menggunakan bahan perunggu dengan teknik cor, karena bahan inilah yang tahan terhadap perubahan cuaca dalam Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan Dan Teknik Berkarya Seni Rupa Dua DIimensi. E. Teknik Analisis teknik adalah tahapan penting dalam penilaian seni, karena informasi tersebut merupakan bukti proses pembuatan karya seni untuk menafsirkan nilainya. Baca Juga Berapresiasi Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater Nilai Estestik Dan Menulis Kritik Dalam Seni Teater Fungsi Dan Simbol Dari Kritik Seni Teater Demikian Artikel Menganalisis Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan Dan Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Jenis Jenis Pengelompokan Dalam Musik Ansambel Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik Dan Bahan Yang Digunakan Tips Dari Perencanaan Dalam Sebuah Pameran Medium, Bahan, Dan Teknik Nilai Estetis Dan Membuat Tulisan Dalam Kritik Tari . 24 221 260 366 294 258 29 287

unsur unsur apresiasi karya seni meliputi gaya teknik tema dan